Kode |
364 |
Nama |
Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15 - 49 |
Definisi |
Angka Pemakaian Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate/CPR) bagi perempuan menikah usia 15 - 49 adalah persentase perempuan yang menikah dalam rentang usia 15 hingga 49 tahun yang menggunakan metode kontrasepsi tertentu pada suatu titik waktu tertentu. Angka ini mengukur tingkat penggunaan kontrasepsi di antara kelompok perempuan yang potensial dalam usia reproduksi. |
Produsen Data |
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan PPPA |
Satuan |
Persen |
Urusan |
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana |
Konsep |
Angka Pemakaian Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate/CPR) adalah indikator yang mengukur persentase perempuan dalam rentang usia tertentu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi tertentu pada suatu titik waktu tertentu. Dalam konteks yang Anda sebutkan, yaitu perempuan menikah usia 15-49, CPR akan mengukur persentase perempuan yang telah menikah dan berusia antara 15 hingga 49 tahun yang sedang menggunakan metode kontrasepsi. Angka Pemakaian Kontrasepsi (CPR) memiliki beberapa komponen penting: 1. Numerator (Pembilang): Jumlah perempuan dalam rentang usia 15-49 tahun yang sedang menggunakan metode kontrasepsi tertentu. 2. Denominator (Penyebut): Total jumlah perempuan dalam rentang usia 15-49 tahun yang telah menikah. Dengan menggunakan angka numerator dan denominator, Anda dapat menghitung Angka Pemakaian Kontrasepsi (CPR) dengan rumus berikut: CPR (%) = (Jumlah Perempuan yang Menggunakan Kontrasepsi / Total Jumlah Perempuan Menikah Usia 15-49) × 100 Contoh: Jika terdapat 800 perempuan menikah dalam rentang usia 15-49 tahun, dan dari jumlah tersebut, 400 perempuan sedang menggunakan metode kontrasepsi, maka: CPR (%) = (400 / 800) × 100 = 50% Angka Pemakaian Kontrasepsi (CPR) dapat dihitung untuk berbagai metode kontrasepsi yang berbeda (seperti pil KB, IUD, suntik, kondom, dan lain-lain), dan hasilnya dapat memberikan gambaran tentang tingkat penerimaan dan penggunaan metode kontrasepsi dalam populasi yang ditinjau. CPR adalah indikator penting dalam perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi karena dapat membantu mengukur tingkat akses masyarakat terhadap metode kontrasepsi serta efektivitas upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam program kesehatan reproduksi. |
Metodologi |
Metodologi Angka Penggunaan Kontrasepsi (CPR - Contraceptive Prevalence Rate) bagi perempuan menikah usia 15-49 melibatkan penghitungan proporsi perempuan menikah dalam rentang usia tersebut yang menggunakan metode kontrasepsi tertentu pada waktu tertentu. Metode ini membantu mengukur sejauh mana perempuan dalam kelompok usia yang ditentukan menggunakan kontrasepsi untuk mengendalikan kehamilan. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung Angka Penggunaan Kontrasepsi (CPR): 1. Pengumpulan Data: - Kumpulkan data mengenai perempuan menikah dalam rentang usia 15-49 tahun yang sedang menggunakan metode kontrasepsi tertentu. - Data dapat diperoleh dari survei kesehatan, catatan klinik, lembaga pelayanan kesehatan, atau sumber data lain yang relevan. 2. Penyusunan Data: - Susun data yang diperoleh dalam bentuk yang terstruktur, seperti dalam tabel atau spreadsheet. - Klasifikasikan metode kontrasepsi yang digunakan, misalnya pil KB, IUD, suntik, kondom, dan sebagainya. 3. Perhitungan CPR: - Hitung jumlah perempuan menikah dalam rentang usia 15-49 tahun yang menggunakan metode kontrasepsi tertentu pada waktu tertentu. - Hitung total jumlah perempuan menikah dalam rentang usia yang sama pada waktu yang sama. CPR (dalam persentase) = (Jumlah Perempuan yang Menggunakan Kontrasepsi / Total Jumlah Perempuan Menikah Usia 15-49) × 100 4. Analisis dan Interpretasi: - Analisis hasil perhitungan untuk mendapatkan pemahaman tentang tingkat penggunaan kontrasepsi pada perempuan menikah dalam rentang usia yang ditentukan. - Interpretasikan hasil, perhatikan apakah ada perbedaan dalam CPR antara metode kontrasepsi atau kelompok usia tertentu. 5. Pembandingan dengan Target atau Standar: - Bandingkan hasil perhitungan dengan target atau standar yang telah ditetapkan dalam program keluarga berencana atau kesehatan reproduksi. - Evaluasi sejauh mana tingkat CPR mencapai target atau standar tersebut. 6. Pelaporan Hasil: - Laporkan hasil perhitungan CPR kepada pihak yang terkait, seperti lembaga kesehatan, pemerintah daerah, atau lembaga yang mengelola program keluarga berencana. 7. Keterbatasan dan Analisis Lanjutan: - Pertimbangkan keterbatasan data, seperti kesalahan pencatatan atau data yang tidak lengkap. - Jika diperlukan, lakukan analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi tingkat CPR dan membuat rekomendasi perbaikan. Metodologi ini membantu dalam pemantauan dan evaluasi program keluarga berencana serta memahami sejauh mana perempuan menikah dalam rentang usia 15-49 tahun telah mengadopsi kontrasepsi untuk mengendalikan kehamilan dan mendukung kesehatan reproduksi. |
Teknik Pengumpulan |
Kompilasi Data |
Nomor Romantik |
K-23.3517.036 |