Metodologi |
Metodologi untuk menghitung cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber-KB tetapi tidak terpenuhi (unmet need) melibatkan analisis data mengenai proporsi PUS yang ingin mengakses metode kontrasepsi untuk pengendalian kelahiran tetapi tidak mendapatkannya. Unmet need merupakan indikator penting dalam kesehatan reproduksi karena menggambarkan hambatan-hambatan dalam akses terhadap metode kontrasepsi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti: 1. Pengumpulan Data: - Kumpulkan data tentang jumlah PUS dalam wilayah atau populasi yang akan dianalisis. - Tentukan jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi belum mendapatkan akses ke metode kontrasepsi. 2. Penyusunan Data: - Susun data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang terstruktur, seperti dalam tabel atau spreadsheet. 3. Perhitungan Unmet Need: - Hitung jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi belum mendapatkan akses ke metode kontrasepsi. - Hitung total jumlah PUS dalam wilayah atau populasi yang dianalisis. Unmet Need = (Jumlah PUS yang Ingin Ber-KB tapi Tidak Mendapat Akses / Total Jumlah PUS yang Ingin Ber-KB) × 100 4. Analisis dan Interpretasi: - Analisis hasil perhitungan untuk mendapatkan pemahaman tentang proporsi PUS yang menghadapi unmet need dalam populasi atau wilayah tersebut. - Interpretasikan hasil, dan perhatikan apakah proporsi ini mengindikasikan hambatan-hambatan dalam akses terhadap kontrasepsi. 5. Pembandingan dengan Standar atau Tujuan: - Bandingkan hasil perhitungan dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan terkait proporsi PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak mendapatkan akses. - Evaluasi sejauh mana proporsi ini mendekati standar atau tujuan yang diinginkan. 6. Pelaporan Hasil: - Laporkan hasil perhitungan unmet need kepada pihak yang terkait, seperti lembaga kesehatan, pemerintah daerah, atau lembaga yang berfokus pada kesehatan reproduksi dan pembangunan. 7. Analisis Lanjutan dan Intervensi: - Jika diperlukan, lakukan analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor penyebab unmet need. - Berdasarkan analisis, identifikasi potensi intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi unmet need, seperti peningkatan akses terhadap informasi, pendidikan, dan layanan kontrasepsi. Metodologi ini membantu dalam memahami tingkat hambatan akses terhadap metode kontrasepsi di kalangan PUS yang ingin ber-KB tetapi belum mendapatkan akses. Informasi ini dapat digunakan untuk merancang program dan kebijakan yang lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi masyarakat. |